LULUS SMP/MTs, MELANJUTKAN KE MANA?
Pasti masih bingung ya untuk memilih studi lanjutan? buat kalian yang masih bingung , semoga info ini bermanfaat buat adik-adik.
A. Orientasi
tentang SMA dan SMK
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum
diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Pendidikan menengah umum dikelompokkan dalam program studi sesuai dengan
kebutuhan untuk belajar lebih lanjut di perguruan tinggi dan hidup di dalam
masyarakat. Pendidikan menengah dalam hal ini Sekolah Menengah Atas (SMA)
bertujuan diantaranya menyediakan dan menyiapkan siswa/i yang hendak
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi ; akademi atau perguruan tinggi.
Pendidikan menengah umum terdiri atas tiga tingkat.
Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Pendidikan
menengah kejuruan dikelompokkan dalam bidang kejuruan didasarkan pada
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dunia industri, ketenagakerjaan
baik secara nasional, regional maupun global, kecuali untuk program kejuruan
yang terkait dengan upaya-upaya pelestarian warisan budaya. Pendidikan menengah
kejuruan terdiri atas tiga tingkat, dapat juga terdiri atas empat tingkat
sesuai dengan tuntutan dunia kerja. SMK lebih ditujukan untuk menyediakan
tenaga kerja tingkat menengah, tapi tidak menutup kemudian untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Perbedaan
antara SMA dan SMK
|
Kriteria
|
SMA / MA
|
SMK / MAK
|
|
Materi dan
Praktek
|
Lebih banyak pembelajaran
materi dari pada praktek
|
Lebih banyak
pembekalan praktek dari pada pembelajaran materi
|
|
Prospek Studi
Lanjut
|
Peluangnya lebih besar, karena
materi yang diberikan dipersiapkan untuk studi lanjut ke jenjang yang lebih
tinggi sesuai dengan minat dan kemampuannya
|
Memiliki
kesempatan yang sama seperti SMA/MA, tapi akan lebih baik memilih jurusan
yang sesuai dengan jurusan di SMK.
|
|
Jurusan
|
Pilihan Jurusan di SMA/MA hanya
terdiri dari :
- IPA
- IPS
- Bahasa
|
Pilihan
jurusan / program keahlian di SMK sangat banyak. Siswa tinggal memilih sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuannya. Contohnya ; Otomotif, Akuntansi, Tata
Busana, Teknik Gambar, Instalasi listrik, dll
|
|
Peluang Kerja
|
Lulusan SMA peluang masuk dunia
kerja lebih kecil, karena bekal yang didapat di sekolah banyak diberikan
materi umum dibandingkan keterampilan tertentu
|
Lulusan SMK
memiliki lebih besar peluang masuk dunia kerja, karena dibekali keterampilan
(skill) sesuai dengan jurusannya
|
|
Biaya
|
Biaya pendidikan di SMA relatif
lebih kecil dibandingkan dengan SMK, karena di SMA tidak banyak praktek
|
Biaya
pendidikan di SMK relatif lebih mahal dibandingkan SMA/MA, karena banyak
praktek, PKL dan lain-lain.
|
|
Karakter
|
Lulusan SMA/MA akan dibentuk
menjadi lulusan yang memiliki kapasitas wawasan yang lebih luas sehingga bisa
mengambil keputusan yang lebih baik
|
Lulusan SMK
akan di bentuk untuk menjadi seorang profesional dalam bidang yang
ditekuninya.
|
SMA/MA dan SMK/MAK sebenarnya tidak bisa
diperbandingkan begitu saja. Sebab, keduanya memiliki keunggulan dan kelebihan
masing-masing. Keunggulan dan kelebihan keduanya seperti diperlihatkan pada
tabel diatas.
Setiap keputusan yang dipilih ada konsekuensinya.
Untuk itu orang tua dan siswa harus dapat berpikir realistis terhadap masa
depan sekolah anaknya yang dipilih. Semua pilihan bagus, baik SMA / MA / SMK
maupun MAK asal memiliki alasan yang tepat.
C. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Studi Lanjut
Pilihan karir merupakan proses menentukan pekerjaan
atau studi lanjut yang didasarkan pada pemahaman individu tentang diri sendiri,
tujuan berkarir, keputusan karir yang berkaitan dengan pekerjaan dan keputusan
karir yang berkaitan dengan studi lanjut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan karir terutama dalam studi lanjut diantaranya :
1. Minat,
Faktor utama yang harus pertimbangkan adalah minat
yang dimiliki siswa. “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suat hal atau aktivitas” (Slameto: 2003, 180). Minat merupakan suatu
perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendidikan, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Pada intinya minat
seseorang adalah berhubungan dengan senang atau tidak senang terhadap suatu
bidang tertentu. Setiap orang mempunyai minat yang berbeda, walaupun
diantaranya ada juga yang sama.
Orang lain, termasuk orang tua, boleh memberikan saran
atau masukan apapun dalam menentukan studi lanjutan siswa, tetapi siswalah yang
akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi sehingga minat
siswa sangat menentukan keberhasilan studinya. Dengan memperhatikan minat
siswa, diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi internal siswa untuk
belajar.
2. Bakat
Ada beberapa ahli yang mendukung pemilihan studi
lanjut sesuai dengan bakat siswa, antara lain menurut William B. Michael
“Kemampuan individu untuk melakukan tugas, yang sedikit sekali tergantung
kepada latihan mengenai hal tersebut. Menurut Woodworth dan Marquis (Bimo
walgito, 2010: 47) Bakat adalah kemampuan (ability) yang meliputiachievement(
actuality ability), capacity (potential ability) dan aptitude:
a. Achievement merupakan actual
ability , yang dapat diukur langsung dengan alat atau tes tertentu.
b. Capacity merupakan potential
ability , yang dapat diukur tidak langsung dengan melalui pengukuran
terhadap kecakapan individu, dimana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan
antara dasar dengan training yang intensif dan berpengalaman.
c. Aptitude, yaitu
kwalitas yang hanya dapat diungkap / diukur dengan tes khusus yang sengaja
dibuat untuk itu.
3. Cita-cita
“Cita-cita pekerjaan adalah keinginan, (Kehendak,
harapan) yang selalu ada dalam pikiran dan memiliki persamaan kewajiban dan
tugas-tugas pokoknya” (Bimo walgito, 2010: 47). Cita-cita pekerjaan yang
dimiliki siswa dalam memilih jurusan merupakan motivasi atau keinginan sesuai
visi dalam diri individu siswa, adanya suatu keadaan yang mendorong tingkah
laku untuk memilih dan berusaha mencapai tujuan, maka siswa atau anak didik
berusaha memilih jurusan yang sesuai dengan cita-citanya berdasarkan kemampuan
yang dimiliki.
4. Kemampuan
“Kemampuan Yaitu kesanggupan
untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, mengadakan penyesuaian, dan
menilai keadaan dalam rangka pencapaian tujuan itu secara obyektif yang
ditandai dengan kemampuan dalam berusaha” (Zainal Aqib, 2010: 42). Kemampuan
keuangan juga sangat menentukan pilihan.Ini adalah faktor terpenting berikutnya
yang harus diperhitungkan. Dewasa ini banyak sekolah-sekolah yang mematok harga
tinggi untuk siswa-siswa baru sehingga tidak jarang siswa tamatan SMP terpaksa
menunda atau bahkan putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mungkin dapat
dinilai seimbang antara uang yang dibayarkan dengan fasilitas yang diperoleh,
walaupun tidak semuanya demikian.
Sebelum melakukan pendaftaran, akan lebih baik
menanyakan semua komponen biaya yang harus dibayarkan di sekolah yang
bersangkutan. Biasanya sekolah-sekolah swasta memberlakukan sistem pembayaran
yang diharapkan tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya uang gedung boleh
diangsur sekian kali dan uang administrasi yang lain juga demikian. Semua perlu
diperhitungkan.
DAFTAR RUJUKAN
tertanda,
Sri Lestari
LULUS SMP/MTs, MELANJUTKAN KE MANA?
Setelah melalui proses pendidikan selama tiga tahun,
siswa yang dinyatakan lulus ujian sekolah tentu akan merasa bergembira. Kegembiraan tersebut ditunjukkan dengan berbagai
bentuk ekspresi seperti tertawa, berjalan bersama, makan bersama dan
sebagainya. Disamping ekspresi kegembiraan yang diperlihatkan oleh setiap siswa
yang dinyatakan lulus, ada beberapa pertanyaan yang terbesit dibenaknya, yaitu
Kemana harus melanjutkan studi lanjut yang tepat ? Ada beberapa
pilihan untuk melanjutkan setelah lulus dari SMP atau MTs, yaitu ke pendidikan
menengah yang terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah
kejuruan. Pendidikan menengah umum diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas
(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) atau sekolah yang sederat lainnya.
A. Orientasi
tentang SMA dan SMK
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum
diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Pendidikan menengah umum dikelompokkan dalam program studi sesuai dengan
kebutuhan untuk belajar lebih lanjut di perguruan tinggi dan hidup di dalam
masyarakat. Pendidikan menengah dalam hal ini Sekolah Menengah Atas (SMA)
bertujuan diantaranya menyediakan dan menyiapkan siswa/i yang hendak
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi ; akademi atau perguruan tinggi.
Pendidikan menengah umum terdiri atas tiga tingkat.
Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Pendidikan
menengah kejuruan dikelompokkan dalam bidang kejuruan didasarkan pada
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dunia industri, ketenagakerjaan
baik secara nasional, regional maupun global, kecuali untuk program kejuruan
yang terkait dengan upaya-upaya pelestarian warisan budaya. Pendidikan menengah
kejuruan terdiri atas tiga tingkat, dapat juga terdiri atas empat tingkat
sesuai dengan tuntutan dunia kerja. SMK lebih ditujukan untuk menyediakan
tenaga kerja tingkat menengah, tapi tidak menutup kemudian untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Perbedaan
antara SMA dan SMK
|
Kriteria
|
SMA / MA
|
SMK / MAK
|
|
Materi dan
Praktek
|
Lebih banyak pembelajaran
materi dari pada praktek
|
Lebih banyak
pembekalan praktek dari pada pembelajaran materi
|
|
Prospek Studi
Lanjut
|
Peluangnya lebih besar, karena
materi yang diberikan dipersiapkan untuk studi lanjut ke jenjang yang lebih
tinggi sesuai dengan minat dan kemampuannya
|
Memiliki
kesempatan yang sama seperti SMA/MA, tapi akan lebih baik memilih jurusan
yang sesuai dengan jurusan di SMK.
|
|
Jurusan
|
Pilihan Jurusan di SMA/MA hanya
terdiri dari :
- IPA
- IPS
- Bahasa
|
Pilihan
jurusan / program keahlian di SMK sangat banyak. Siswa tinggal memilih sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuannya. Contohnya ; Otomotif, Akuntansi, Tata
Busana, Teknik Gambar, Instalasi listrik, dll
|
|
Peluang Kerja
|
Lulusan SMA peluang masuk dunia
kerja lebih kecil, karena bekal yang didapat di sekolah banyak diberikan
materi umum dibandingkan keterampilan tertentu
|
Lulusan SMK
memiliki lebih besar peluang masuk dunia kerja, karena dibekali keterampilan
(skill) sesuai dengan jurusannya
|
|
Biaya
|
Biaya pendidikan di SMA relatif
lebih kecil dibandingkan dengan SMK, karena di SMA tidak banyak praktek
|
Biaya
pendidikan di SMK relatif lebih mahal dibandingkan SMA/MA, karena banyak
praktek, PKL dan lain-lain.
|
|
Karakter
|
Lulusan SMA/MA akan dibentuk
menjadi lulusan yang memiliki kapasitas wawasan yang lebih luas sehingga bisa
mengambil keputusan yang lebih baik
|
Lulusan SMK
akan di bentuk untuk menjadi seorang profesional dalam bidang yang
ditekuninya.
|
SMA/MA dan SMK/MAK sebenarnya tidak bisa
diperbandingkan begitu saja. Sebab, keduanya memiliki keunggulan dan kelebihan
masing-masing. Keunggulan dan kelebihan keduanya seperti diperlihatkan pada
tabel diatas.
Setiap keputusan yang dipilih ada konsekuensinya.
Untuk itu orang tua dan siswa harus dapat berpikir realistis terhadap masa
depan sekolah anaknya yang dipilih. Semua pilihan bagus, baik SMA / MA / SMK
maupun MAK asal memiliki alasan yang tepat.
C. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Studi Lanjut
Pilihan karir merupakan proses menentukan pekerjaan
atau studi lanjut yang didasarkan pada pemahaman individu tentang diri sendiri,
tujuan berkarir, keputusan karir yang berkaitan dengan pekerjaan dan keputusan
karir yang berkaitan dengan studi lanjut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan karir terutama dalam studi lanjut diantaranya :
1. Minat,
Faktor utama yang harus pertimbangkan adalah minat
yang dimiliki siswa. “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suat hal atau aktivitas” (Slameto: 2003, 180). Minat merupakan suatu
perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendidikan, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Pada intinya minat
seseorang adalah berhubungan dengan senang atau tidak senang terhadap suatu
bidang tertentu. Setiap orang mempunyai minat yang berbeda, walaupun
diantaranya ada juga yang sama.
Orang lain, termasuk orang tua, boleh memberikan saran
atau masukan apapun dalam menentukan studi lanjutan siswa, tetapi siswalah yang
akan menjalani sekian tahun proses belajar di perguruan tinggi sehingga minat
siswa sangat menentukan keberhasilan studinya. Dengan memperhatikan minat
siswa, diharapkan dapat memberikan semangat atau motivasi internal siswa untuk
belajar.
2. Bakat
Ada beberapa ahli yang mendukung pemilihan studi
lanjut sesuai dengan bakat siswa, antara lain menurut William B. Michael
“Kemampuan individu untuk melakukan tugas, yang sedikit sekali tergantung
kepada latihan mengenai hal tersebut. Menurut Woodworth dan Marquis (Bimo
walgito, 2010: 47) Bakat adalah kemampuan (ability) yang meliputiachievement(
actuality ability), capacity (potential ability) dan aptitude:
a. Achievement merupakan actual
ability , yang dapat diukur langsung dengan alat atau tes tertentu.
b. Capacity merupakan potential
ability , yang dapat diukur tidak langsung dengan melalui pengukuran
terhadap kecakapan individu, dimana kecakapan ini berkembang dengan perpaduan
antara dasar dengan training yang intensif dan berpengalaman.
c. Aptitude, yaitu
kwalitas yang hanya dapat diungkap / diukur dengan tes khusus yang sengaja
dibuat untuk itu.
3. Cita-cita
“Cita-cita pekerjaan adalah keinginan, (Kehendak,
harapan) yang selalu ada dalam pikiran dan memiliki persamaan kewajiban dan
tugas-tugas pokoknya” (Bimo walgito, 2010: 47). Cita-cita pekerjaan yang
dimiliki siswa dalam memilih jurusan merupakan motivasi atau keinginan sesuai
visi dalam diri individu siswa, adanya suatu keadaan yang mendorong tingkah
laku untuk memilih dan berusaha mencapai tujuan, maka siswa atau anak didik
berusaha memilih jurusan yang sesuai dengan cita-citanya berdasarkan kemampuan
yang dimiliki.
4. Kemampuan
“Kemampuan Yaitu kesanggupan
untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, mengadakan penyesuaian, dan
menilai keadaan dalam rangka pencapaian tujuan itu secara obyektif yang
ditandai dengan kemampuan dalam berusaha” (Zainal Aqib, 2010: 42). Kemampuan
keuangan juga sangat menentukan pilihan.Ini adalah faktor terpenting berikutnya
yang harus diperhitungkan. Dewasa ini banyak sekolah-sekolah yang mematok harga
tinggi untuk siswa-siswa baru sehingga tidak jarang siswa tamatan SMP terpaksa
menunda atau bahkan putus sekolah karena keterbatasan biaya. Mungkin dapat
dinilai seimbang antara uang yang dibayarkan dengan fasilitas yang diperoleh,
walaupun tidak semuanya demikian.
Sebelum melakukan pendaftaran, akan lebih baik
menanyakan semua komponen biaya yang harus dibayarkan di sekolah yang
bersangkutan. Biasanya sekolah-sekolah swasta memberlakukan sistem pembayaran
yang diharapkan tidak memberatkan siswa-siswi. Misalnya uang gedung boleh
diangsur sekian kali dan uang administrasi yang lain juga demikian. Semua perlu
diperhitungkan.
DAFTAR RUJUKAN
tertanda,
Sri Lestari

Komentar
Posting Komentar